Assalammualaikum semua. Kembali lagi ke laman blog saya. Pada hari ini, saya tertarik untuk membaca sebuah sajak yang bertajuk Lebah dan Madu karya Siti Zaleha M. Hasyim. Bagi saya, sajak beliau sangat baik dan mudah dibaca. Berikut merupakan sajak Lebah dan Madu.
Lebah dan Madu
Di pohon sana
Pada dahan pohon tualang
Lihatlah lebah-lebah
Sudah membuat sarang
Serangga yang cergas
Sentiasa hidup sepakat
Sikap yang terpuji
Ada ratu ada pekerja
Berkumpul dan bekerjasama
Madu manisnya
Penawar penyakit manusia.
Lebah-lebah
Pada dahan pohon tualang
Kau membuat aku sedar
Harus selalu berusaha
Dan meninggalkan jasa
Seperti madumu yang istimewa.
Dalam sajak Lebah dan Madu ini, beliau banyak mengunakan gaya bahasa yang puitis. Misalnya seperti gaya bahasa personifikasi, simile, hiperbola, sinkope, perlambangan, asonansi dan aliterasi. Gaya bahasa personifikasi bermaksud benda atau binatang seolah-olah manusia. Sifat-sifat seperti perasaan, perlakuan dan keinginan manusia diberikan pada benda, binatang, idea dan seumpamanya menjadikannya seolah-olah seperti manusia. Gaya bahasa personifikasi dalam sajak dapat dilihat pada frasa ayat serangga yang cergas. Contoh gaya bahasa personifikasi lain adalah seperti:
Daun nyiur melambai-lambai kupulang
Segala peristiwa merangkak kembali dalam ingatan
Kasihku menyala kembali
Tiada ulasan:
Catat Ulasan